Kamis, 12 Januari 2017

Petualangan kerumah Nenek

   dengan pakaian yang rapi dan tas keren berwarna abu, Ucil bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang lumayan jauh yaitu ke rumah neneknya di luar desa. Hari sudah semakin siang, setelah sedikit bersantai, akhirnya berangkatlah Ucil dari rumahnya. Dengan riang gembira, Ucil berjalan menyusuri jalan lurus di desanya sambil bernyanyi nyanyi lagu jepang.



   sesampai di persimpangan, dia melihat di jalan yang akan di laluinya sedang dalam perbaikan. lalu diapun pergi melewati jalan yang lain. setelah berjalan beberapa saat kemudian jauh di depan sana, dia melihat keramaian dan ternyata sedang ada orang berkelahi. akhirnya Ucil berbalik dan melewati jalan lain lagi.
Ucil menyusuri gang yang sangat kecil namun di depan dia melihat Si Gembul, orang gemuk di desanya sedang terjepit di gang sempit. Ucil pun berbalik arah lagi dan memilih jalan lain lagi. Ucil melanjutkan perjalanan lagi akan tetapi di tengah perjalanan dia merasa lapar dan memutuskan untuk beristirahat di sebuah warung untuk makan siang.
belum selesai makan, ucil kemudian melihat beberapa orang memasang bambu dan menutup jalan di depan sana karena ada upacara adat. Ucil pun tidak bisa lewat ke sana dan dia akhirnya memilih jalan lain lagi. setelah melewati jalan lain, lagi lagi di depan sana dia melihat genangan air dan lumpur becek. takut sepatunya kotor, akhirnya Ucil melewati jalan lain lagi.
belum beberapa langkah berjalan, Ucil melihat beberapa gadis desa dengan handuk di bahu dan membawa ember berisi pakaian. Ucil pun tersenyum mesum dengan lebarnya.
dia berniat untuk mengintip para gadis itu mandi sambil mencuci pakaian di sungai dan dia pun berjalan mengikuti para gadis itu. namun, bukannya ke sungai tapi mereka tiba di sebuah rumah salah seorang gadis itu. ternyata para gadis itu sudah selesai mandi dan hendak pulang bareng.
''yah pantesan daritadi aku merasa mereka tidak melewati jalan menuju ke sungai, sudah tahu begitu kenapa terus aku ikutin'', gumam Ucil dalam hati. dengan perasaan kecewa karena tidak bisa melihat para gadis mandi, akhirnya Ucil kembali melanjutkan perjalanannya.

   Ucil berjalan lesu sambil menunduk karena masih merasa kecewa. tapi tidak berapa lama kemudian,
dia terkejut mendengar suara teriakan dari orang gila di depannya. Ucil takut dan kemudian berbelok memilih jalan lain lagi. beberapa saat Ucil berjalan dia melihat seekor ular menghalangi jalannya dan diapun kembali memilih jalan lain. lalu di jalan lain dia melihat anjing galak dan diapun memilih jalan lain lagi. hingga Ucil sampai di jalan buntu, diapun berbalik lagi. lalu ucil melihat hantu, dia pun balik lagi.
begitu seterusnya hingga tak terasa hari sudah sore.
setelah melewati berbagai rintangan hingga melewati berbagai jalan pintas, belok sana belok sini melintasi gang dan meloncati tembok, mendaki gunung, melewati lembah dan akhirnya Ucil pun sampai...
dirumahnya sendiri. *tamat*

1 komentar:

  1. Sangat inspiratif mank. Menurut bli, sampai dirumahnya sendiri sama artinya dengan menjadi diri sendiri. Hal itu tidaklah mudah, sungguh sebuah proses perjalanan sangat berat dan menyakitkan, karena hampir tidak ada masyarakat yang ingin kita merdeka menjadi diri kita sendiri...

    Sejak kecil orang2 disekitar kita (masyarakat) telah membelenggu kita dengan berbagai macam doktrin dan dogma, melampaui semua doktrin dan dogma adalah pencapaian tertinggi, yaitu merdeka menjadi diri sendiri...

    BalasHapus

pliz,.. comment after read...